Setiap individu atau
organisasi tidak akan terlepas dari masalah. Masalah pada dasarnya adalah
penyimpangan atau ketidaksesuaian dari apa yang semestinya terjadi atau
tercapai. Kesalahan dalam melakukan identifikasi masalah akan menyebabkan kesalahan
dalam penyelesaiannya. Untuk dapat menyelesaikan masalah, maka perlu dilakukan proses
penyelesaian masalah dari mulai mengumpulkan informasi yang terkait dengan
gejala dan masalah yang dihadapi, hingga kepada penyelesaian masalah yang
mungkin dapat dilakukan. Proses tersebut sering
kali dinamakan sebagai proses penyelesaian masalah (problem solving).
Boleh dikatakan bahwa
setiap organisasi yang sukses harus mampu dan mau membuat keputusan yang
memungkinkan organisasi mencapai sasaran dan mencapai kebutuhan utama anggota
organisasi. Bagaimana pun seluruh aktivitas dan fungsi manajemen pada pokoknya
memiliki esensi pengambilan keputusan. Sebab proses perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan semuanya mengandung konsep dan
perilaku pengambilan keputusan. Dijelaskan oleh Adair dalam Susmaini dan
Rifa’i, bahwa: the essence of management
is decision making”. Artinya esensi yang sesungguhnya dari manajemen adalah
pengambilan keputusan. Karena itu teori pengambilan keputusan perlu dipelajari
dan dipahami oleh para manajer yang ingin berhasil dalam mengelola organisasi.
Keputusan pada dasarnya
merupakan proses memilih satu penyelesaian dari beberapa alternatif yang ada.
Keputusan yang akan kita ambil tentunya perlu didukung berbagai faktor yang
akan memberikan keyakinan kepada kita sebagai pengambil keputusan bahwa
keputusan tersebut adalah tepat. Keputusan yang tepat pada dasarnya adalah
keputusan yang bersifat rasional, sesuai dengan nurani, dan didukung oleh
fakta-fakta yang akurat, sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Kadangkala
keputusan dapat tidak bersifat rasional karena faktor-faktor yang terkait
dengan emosi, hubungan antarmanusia, faktor tradisi, lingkungan, dan lain
sebagainya. Untuk selengkapnya KLIK DISINI!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar